Minggu, 17 Maret 2013

Perkembangan Akuntansi dan Klasifikasi


Factor- factor yang mempengaruhi perkembangan dunia akuntansi
Berikut ini adalah delapan faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi :
1.     Sumber pendanaan
Pada Negara yang memiliki pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait. Sedangkan dalam Negara yang menerapkan sistem berbasis kredit, memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.

2.    Sistem hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Hukum kode utamanya diambil dari hukum Romawi dan Kode Napoleon. Di negara-negara hukum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakup banyak prosedur. Sedangkan hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap dan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif karena ditetapkan oleh organisasi profesional sektor swasta.

3.    Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya guna keperluan pajak. Namun, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu, yang berbeda dengan prinsip akuntansi keuangan. Contoh di Amerika yang menetapkan penilaian persediaan menurut ”Masuk Terakhir Keluar Pertama” (last-in, first-out—LIFO).
4.    Ikatan politik dan ekonomi
Banyak Negara berkembang yang menerapkan sistem akuntansi yang dikembangkan oleh bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri. Seperti contoh sistem pencatatan double entry  yang berawal di italia kemudian menyebar di eropa; inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaannya.

5.    Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu negara untuk menerapkan perubahan harga terhadap akun-akun perusahaan

6.    Tingkat perkembangan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah akuntansi seperti penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sektor manufaktur menjadi semakin kurang penting.

7.    Tingkat pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai risiko efek derivatif tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.

8.    Budaya
Budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara.


Pendekatan  akuntansi dalam ekonomi yang berorientasi pasar
Pendekatan yang dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap pengembangan akuntansu dapat diamati di Negara-negara barat yang memiliki system ekonomi yang berorientasi pasar, meliputi : pola makroekonomis, pola mikroekonomis, pendekatan displin independen dan pendekatan akuntansu seragam.
1.     Berdasarkan pendekatan makroekonomi
Berdasarkan pendekatan ini, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Misalkan saja, untuk mendorong perkembangan industri tertentu, suatu negara dapat mengijinkan penghapusan pengeluaran modal secara cepat pada beberapa industri tersebut.

2.     Berdasarkan pendekatan mikroekonomi
Pada pendekatan ini, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup dengan mempertahankan modal fisik yang dimilikim dan memisahkan secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas usaha.

3.     Berdasarkan pendekatan independen
Berdasarkan pendekatan ini, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan, dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.

4.     Berdasarkan pendekatan yang seragam
Pada pendekatan ini, akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat dan pendekatan ini digunakan di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga.

Negara – Negara yang dominan dalam perkembangan praktek akuntansi
Beberapa Negara yang dominan terhadap perkembangan akuntansi antara lain :
1.     Prancis
2.    Jepang
3.    Amerika serikat
Dalam perkembangan Negara prancis dan jepang masih kurang dominan ketimbang amerika serikat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan akuntansi jepang yang dalam perkembangannya saat itu didasarkan pada IFRS yang ada.

Dasar klasifikasi akuntansi internasional
Akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu :
·         Pendekatan deductive
Yaitu mengidentifikasi factor lingkungan yang relevan dan mengkaitkannya dengan praktek akuntansi nasional, pengelompokkan internasional atau pola perkembangan yang diajukan.
·         Pendekatan inductive
Parktek akuntansi individual dianalisa , pola perkembangan atau pengelompokkan diidentifikasi dan di akhir penjelasan diuat dari sudut pandang ekonomi, sosial , polotok dan faktor – faktor lainnya.

Perbedaan antara penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum
Perbedaan penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum mengalami banyak permasalahan. Ini menyangkut penyesuaian yang dilakukan terhadap pemberlakuan IFRS sebagai dasar penyajian. Beberapa masalah diantaranya :
1.     Depresiasi, dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi.
2.    Sewa guna usaha, yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap (property) diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum)
3.    Pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat anda berhenti bekerja (kepatuhan hukum).

Isu perbedaan antara penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum
Isu penting yang terjadi saat ini adalah tentang pemberlakuan IFRS sebagai dasar penyajian. Sehingga Negara-negara yang belum melakukan penyajian wajar melakukan penyesuaian dahulu terhadap laporannya.

kk.mercubuana.ac.id/files/32026-2-598397806096.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar