Governance System
Sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki
suatu negara dalam mengatur pemerintahannya. Dari yang kita lihat suatu sistem
pasti mempunyai tujuan dalam menjalankan sistemnya, tujuan dari sistem
pemerintahan adalah untuk menjaga kestabilan suatu negara. Namun di beberapa Negara
sering terjadi tindakan separatisme karna sistem pemerintahan dianggap
memberatkan rakyat atau merugikan rakyat, meskipun begitu sistem pemerintahan
mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis, jika
suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal
itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk
memprotes hal tersebut
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu
menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun
minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan,
ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan
demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan
sistem pemerintahan tersebut.Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa
mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai
sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan
negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun
radikal dari rakyatnya itu sendiri
Budaya Etika
Corporate
culture(budaya perusahaan) merupakan konsep yang berkembang dari ilmu manajemen
serta psikologi industri dan organisasi. Bidang-bidang ilmu tersebut mencoba
lebih dalam mengupas penggunaan konsep-konsep budaya dalam ilmu manajemen dan
organisasi dengan tujuan meningkatkan kinerja organisasi, yang dalam hal ini,
adalah organisasi yang berbentuk perusahaan.
Djokosantoso
Moeljono mendefinisikan corporate culture sebagai suatu sistem nilai yang
diyakini oleh semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan, serta
dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan
dijadikan acuan berperilaku dalam organsisasi untuk mencapai tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan.
Manfaat
Budaya Perusahaan :
1.
Membatasi peran yang membedakan antara organisasi
yang satu dengan organisasi yang lain
2.
Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota
3.
Mementingkan tujuan bersama
daripada mengutamakan kepentingan individu
4.
Menjaga stabilitas organisasi
Mengembangkan struktur Etika Korporasi
Tindakan
yang tidak etis, bagi perusahaan akan memancing tindakan balasan dari
konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui
gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi. Hal ini akan dapat
menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan
yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan yang memiliki
peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak
mentolerir tindakan yany tidak etis misalnya diskriminasi dalam sistem
remunerasi atau jenjang karier. Karyawan yang berkualitas adalah aset yang
paling berharga bagi perusahaan oleh karena itu semaksimal mungkin harus tetap
dipertahankan.
Untuk
memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka
nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam
manajemen korporasi yakni dengan cara :
1. Menuangkan etika
bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
2. Memperkuat sistem
pengawasan
3. Menyelenggarakan
pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.
Kode Perilaku Korporasi (Corporate Code of
Conduct)
Untuk mencapai keberhasilan dalam
jangka panjang, pelaksanaan GCG perlu dilandasi oleh integritas yang
tinggi. Oleh karena itu, diperlukan pedoman perilaku (code of conduct) yang
dapat menjadi acuan bagi organ perusahaan dan semua karyawan dalam menerapkan
nilai-nilai (values) dan etika bisnis sehingga menjadi bagian dari
budaya perusahaan. Prinsip dasar yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah:
1.
Setiap perusahaan harus memiliki
nilai-nilai perusahaan (corporate values) yang menggambarkan sikap moral perusahaan dalam pelaksanaan usahanya.
2.
Untuk dapat merealisasikan sikap
moral dalam pelaksanaan usahanya, perusahaan harus memiliki rumusan etika bisnis yang disepakati oleh organ perusahaan
dan semua karyawan. Pelaksanaan etika bisnis yang berkesinambungan akan
membentuk budaya perusahaan yang merupakan manifestasi dari nilai-nilai
perusahaan.
3.
Nilai-nilai dan rumusan etika
bisnis perusahaan perlu dituangkan dan dijabarkan lebih lanjut dalam pedoman
perilaku agar dapat dipahami dan diterapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar